Selamat HARI RAYA IDHUL FITRI 1 Syawal 1438 Hijriyah, SELAMAT DATANG PESERTA DIDIK BARU TAHUN PELAJARAN 2017/2018! ,TEMUKAN INFORMASI MENARIK DI SINI : TOMBOL FACEBOOK , SOAL ON LINE LATIHAN UJIAN NASIONAL 2011/2012, ada juga PRESENTASI MATERI FISIKA SMA/MA, SILABUS & RPP FISIKA, Paket LATIHAN SOAL UN, Artikel, TV ON LINE, dan lain-lain. TERIMA KASIH atas kunjungannya, salam kenal dari INDAKA

Sunday, 12 May 2013

ADA YANG SALAH DENGAN EVALUASI PENDIDIKAN KITA ?


(gambar: cakka.web.id)
Rizky-catatanku.---Evaluasi pendidikan di sekolah atau madrasah saat ini ada yang salah ternyata. Mengapa ? Ya, tentu ! Sebab selama proses pendidikan  baik-baik saja tetapi ujung-ujungnya  di akhir evaluasi membodohi diri sendiri.


Saat proses digembor- gemborkan kejujuran, karakter lah dsb ternyata di akhir evaluasi banyak terjadi kecurangan. Banyak korban akibat diperlakukannya Ujian Nasional sebagai penentu kelulusan.  


Di antaranya seorang guru dari Sumatera Utara Bapak Daud.M. Hutabarat, M.Pd, beliau mempertahankan prinsip kejujuran sehingga berdampak berpindah-pindah mengajar sebab tidak sepaham dengan kepala sekolahnya.


Ada juga korban dari sisi siswa, sebut saja panggilannya si Aya, seorang siswa kelas III SMA yang berani mempertahankan prinsip kejujurannya sehingga harus tidak lulus sebanyak 3 (tiga) kali dan sekarang telah menjadi mahasiswa jurusan ilmu kesehatan di salah satu perguruan tinggi.  Setelah diwawancarai oleh stasiun tv MetroTV ternyata siswa tersebut siswa peraih rangking tiga besar di sekolahnya dan ketika harus mengikuti Ujian Nasional ternyata tidak lulus, bahkan sebanyak tiga kali mengikuti UN baru lulus.


Evaluasi Ujian Nasional ternyata TIDAK TEPAT sebagai PENENTU KELULUSAN yang dapat memberikan dampak NEGATIF terhadap perkembangan sitem pendidikan di Indonesia.


Kasus lain ada juga di sekolah dasar, seorang anak sekolah dasar yang bernama M.Abrary Pulungan anak dari seorang ibu Irma Winda Lubis yang harus memberikan jawaban kepada teman-temannya terjadi pada 10 Mei 2011. Yang akhirnya menyebabkan si anak menjadi tertekan dan stress akhirnya melaporkan kepada ibundanya. Dan ibundanya kemudian melaporkan hal ini kepada KOMNAS HAM bahkan sampai di badan pendidikan dunia di PBB yaitu UNESCO.


Kisah si anak sekolah dasar tersebut kemudian menginspirasikan seorang produser film untuk membuatkan sebuah film yang berjudul “ TEMANI AKU BUNDA”.  Kemudian ada juga seorang penulis membuat sebuah buku inspirasi dari kejadian tersebut dari Yogyakarta buku tersebut berjudul “Guru Gokil Murid Unyu” yang memberikan isi pesan dari buku tersebut adalah bagaimana seharusnya meminimalisir ketidak jujuran.


OH ternyata ada yang salah dengan sistem evaluasi pendidikan kita ! Jika memang Ujian Nasional hanya untuk melihat sejauh mana mutu sumber daya manusia Indonesia, seharusnya TIDAK dengan cara “memaksa” . Selama ini Ujian Nasional dijadikan salah satu penentu kelulusan siswa, artinya ada paksaan bahwa siswa harus lulus dan dampaknya muncul karakter KETIDAK JUJURAN  MERAJALELA di mana-mana meskipun ada juga yang masih tetap mempertahankan kejujuran seperti contoh kasus di atas tadi.


Bagaimana seharusnya melihat hal ini ? Tentunya kita harus melihat dampak yang terjadi di lapangan. Bahwa sudah banyak terjadi KETIDAK JUJURAN di semua level tingkat satuan pendidikan dan berjalan selama 2003 sampai 2013 ini. Artinya kita harus sadar bahwa sistem pendidikan kita yang katanya berkarakter jujur ternyata sudah TIDAK JUJUR lagi.


Menurut Bapak Ashwin Pulungan dalam sebuah tulisannya di http://edukasi.kompasiana.com/ mengutarakan opininya tanggal 15 April 2012 tentang Ujian Nasional bahwa UN yang telah dilaksanakan selalu bernuansa :
- ujian- ujianan,
- bohong- bohongan,
- kepura-puraan,
- tipu- tipuan,
- pura- pura mengawasi (toong- toongan, keker-kekeran),
- soalnya bocor- bocoran, mafia- mafiaan soal,
- sms- sma-an jawaban UN yang dibocorkan,
- contek- contekan,
- musuh- musuhan setelah UN,
- LULUS-lulusan

Selanjutnya akan mewujudkan budaya anak didik ke depan :
-manusia yang tidak bisa dipercaya
-cenderung berbudaya manipulasi
-spontan bisa berkorupsi ria, secara bergotong royong terkoordinir, terpadu,
-cenderung menghilangkan rasa malu untuk berbuat maksiat

dan menurut belaiu UN seharusnya ditunda dahulu sampai terjadi kesamaan dan kesetaraan belajar mengajar pada setiap sekolah di seluruh Indonesia.


============================================================================
sumber : talk show MetroTV- Kick Andy 16.00-17.00 WIB , dan http://edukasi.kompasiana.com/
penulis : administrator
diterbitkan : www.rizky-catatanku.blogspot.com
============================================================================

Ruang DISKUSI SOBAT : (gunakan secara bijak, thank's)


.

KOMENTAR Anda di BlogDetik :

KOMENTAR Anda di YM ( YAHOO MESSENGER )

KOMENTAR ANDA

IKLAN 1

PASANG IKLAN 1

BLOGGER INDONESIA

CATATANKU ( indaka ) SEDANG Belajar RADIO On Line

PENGUNJUNG BERBAGAI NEGARA SEJAK 4 FEBRUARI 2012

free counters

LINK RIZKY-CATATANKU yang lain

LINK SAYA SILAHKAN COPY PASTE